Gerakan mencuci tangan ditargetkan mampu mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), khususnya menuju pancapaian target ’Millenium Development Goal’s” atau MDG’s pada 2015.
“Target MDG’s belum tercapai, padahal waktunya tinggal dua tahun tujuh bulan,” ujar Staf Ahli Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Dr. dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A., MARS, di Surabaya, Selasa lalu.
Di sela Diskusi Gerakan 21 Hari Kader PKK Mempercepat Pencapaian Target MDG’s 2015 untuk Indonesia yang Lebih Sehat, ia mengatakan sempitnya waktu itu harus segera diantisipasi dengan gerakan-gerakan untuk mencegah AKI dan AKB.
Ia mengungkapkan, 28 persen kasus kematian ibu maupun bayi dikarenakan infeksi dan penyakit itu dipengaruhi oleh perilaku, yang tidak hanya dari perilaku ibu maupun bayi, tapi juga penanganan selama dan setelah persalinan.
Untuk mencegah semakin besarnya infeksi maka pihaknya meminta agar semua masyarakat melakukan cuci tangan dengan sabun serta mencuci tangan di air yang mengalir.
“Dengan hal itu maka bisa menghilangkan virus, bakteri maupun jasad. Sekali lagi, upaya ini harus terus ditingkatkan,” katanya.
Rachmat mengungkapkan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir bisa menghilangkan penyakit infeksi hingga 92 persen. Tapi jika mencuci hanya dengan air hanya menurunkan 60 persen, sedangkan jika mencuci dengan air diam yang tidak mengalir hanya 30 persen.
“Dengan menggandeng ibu-ibu PKK, kami harap bisa disosilisasikan kepada masyarakat luas. Apalagi PKK menyentuh langsung dengan keluarga serta warga sampai tingkat bawah,” tukas dia.
Sementara itu, pihaknya menjelaskan, MDG’s menargetkan pengurangan AKB di Indonesia dari tahun 1990 menjadi dua pertiganya pada 2015, sehingga Indonesia harus menurunkannya dari 97 kasus kematian menjadi 32 kasus.
Laporan MDG’s Indonesia menyebutkan AKB sebesar 34 kasus per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan untuk AKI, dari target 108 kasus per 100 ribu kelahiran masih berada di angka 228 kasus.
Dengan adanya sosialisasi gerakan mencuci tangan ini, lanjut dia, diharapkan dalam jangka waktu dekat, efektifitas gerakan ini bisa berdampak 30-40 persen.
Ketua Umum Tim Penggerak PKK Hj. Vita Gamawan Fauzi turun langsung dalam sosialisasi ini. Ia ditemani Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Nina Kirana Soekarwo.
Sosialisasi juga dilakukan terhadap ratusan penggerak PKK se-Indonesia untuk bersama-sama tidak bosan mengingatkan pentingnya mencuci tangan.
0 komentar:
Posting Komentar